Buserinvestigasi.com – Sampit – Keluarga Oby Sanjaya, korban penganiayaan yang diduga dilakukan oleh oknum satpam perusahaan perkebunan kelapa sawit wilayah di Desa Santilik, Kecamatan Mentaya Hulu, Kotawaringin Timur mendesak polisi menindaklanjuti laporan mereka.
“Ada apa ini, jangan mentang-mentang kami warga biasa laporan kami tidak digubris. Kalau perusahaan yang melapor pasti kurang dari 24 jam sudah ada tersangka,” ujar Titi Dwijayanti, ibu korban penganiayaan, Rabu, 11, Agustus 2021.
Pihak keluarga korban mengaku akan terus berupaya mencari keadilan atas penganiayaan tersebut.
” Kalau laporan di polsek mandek, kami akan ke Polres. Pokoknya kami tidak terima atas perlakuan ini,” kata Titi.
Berdasarkan pengakuan Oby, dia tidak tahu menahu sebab ia diserang menggunakan senjata tajam. Saat itu, katanya, dia usai buang air besar, melihat ada cahaya senter, penasaran dia pun mendatanginya. Sesampai di lokasi, ternyata sudah ada sejumlah orang yang diduga merupakan satpam perusahaan.
“Pokoknya mereka itu menggunakan 2 mobil dobel kabin penuh. Melihat saya mereka langsung menuduh ‘kamu ya gengnya’, sambil menodong senjata tajam,” jelas Oby melalui telepon.
Ketakutan, Oby pun berupaya kabur. Namun mereka tetap mengejar hingga akhirnya Oby terjatuh. Serangan kemudian dilancarkan ke sejumlah tubuh Oby. Selanjutnya Oby dibawa ke pasar pikul.
“Kejadiannya itu di areal perkebunan pribadi,” kata Oby.
Tidak hanya dianiaya, Oby juga diborgol layaknya penjahat. Oby akhirnya diselamatkan Nor Eklin Hidayat, saudaranya.
“Saat ditanya Hidayat penyebab mereka menyerang Oby, para satpam itu hanya diam. Hidayat pun menarik Oby dan membawanya pulang dengan kondisi penuh luka,” imbuh Titi.
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pihak Polsek Mentaya Hulu terkait kasus ini. Namun, pihak korban terus berjuang menuntut keadilan agar ada kejelasan atas dugaan penganiayaan ini.
Sebelumnya, Kapolres Kotim AKBP Abdoel Harris Jakin melalui Kapolsek Mentaya Hulu, Iptu Suwardi mengatakan bahwa kasus ini masih dalam penyelidikan pihaknya.
(Tim)