TOLITOLI, BUSERINVESTIGASI.COM – Miris, beberapa hari lalu seorang Pejabat Eselon IIIa di Tolitoli, ngamuk disalah satu rumah dikawasan Kelurahan Panasakan Tolitoli Provinsi Sulawesi Tengah.
Sumber media menyebut, oknum pejabat sok jagoan itu, datang dengan mengendarai sebuah sepeda motor yg melaju dan berhenti tiba2 di depan sebuah rumah….sempoyongan, dan dengan nada penuh amarah, sang pejabat menyebut satu nama dan langsung nyelonong masuk kerumah, untunglah ada berapa orang diteras rumah yg langsung menahannya…sang pejabat itupun ngoceh tak karuan, dan kembali berkata dengan nada emosi,^Bilang sama irfan, saya cari dan saya tunggu dijalan sebelah,” tantang pejabat itu dgn nada pongah.
Usut-usut punya, ternyata aksi preman sang pejabat itu, terkait dgn Pungutan Liar 1 Persen di ULP yang kini mulai dipersoalkan sejumlah orang.
Irfan, yang menjadi target amukan pejabat ULP itu, kepada sejumlah media ditolitoli, sabtu (21/8_2021) menyebut tindakan oknum itu sama sekali tidak mencerminkan keteladanan sebagai seorang pejabat eselon IIIa.
*Datang kerumah orang, ngamuk dan menantang duel seperti itu, sama sekali tidak mencerminkan keteladanan sebagai pejabat eselon IIIa, secara pribadi aaya tidak bisa menerima, karenanya soal ini sudah saya laporkan ke Bupati Tolitoli,” tegas Irfan.
Dikatakan, tindakan oknum itu kuat dugaan terkait dengan bergulirnya informasi soal pungli 1 persen di ULP Tolitoli.
“Yaa, ini pasti terkait dengan terbukanya informasi soal pungli 1 persen, karena beberapa jam sebelumnya saya mengirimkan wa ke seseorang, dan meminta agar pungli 1 persen itu segera dihentikan,” urai Irfan.
Berbagai sumber menyebut, soal dugaan pungli 1 persen yang dibebankan kepada setiap calon pemenang tender itu, dilakukan dengan modus, Kepala ULP Tolitoli oknum R bersama juru pungut oknum A.
Saat memasuki tahapan pembuktian klarifikasi dokumen, saat itulah juru pungut oknum A, menghubungi calon pemenang tender untuk segera menyerahkan dana 1 persen dari total anggaran proyek yg ditender. Diperkirakan untuk tahun 2021 ini, potongan 1 persen itu totalnya mencapai milyaran rupiah.
Sayangnya awak media yang berupaya menghubungi oknum A melalui saluran whatsaap sabtu (21/8/2021) tidak mendapatkan jawaban. Begitupun oknum R yang dihubungi via telepon melalui stafnya, juga tak mendapatkan jawaban.
Untuk membuat terang soal dugaan pungli 1 persen ini, direncanakan tim media akan datang dan menemui langsung sejumlah oknum tersebut. (tim)