IN-MEMORIAM HDH PONTOH – Putra Mahkota Jogugu H.Hasan Ram Pontoh

  • Whatsapp
banner 468x60

Buserinvestigasi.com, Bolmut – Hari ini, tepat satu pekan sudah tokoh Bolaan Mongondouw Utara meninggalkan kita, keluarga, kerabat, saudara.

Adalah Husni Dotinggulo Hassan (HDH) Pontoh, yang pada hari Sabtu, 26 Desember 2020 Jam 04.45 WITA di RSUD Bolmut Sulawesi Utara telah meninggalkan kita semua.

Abo HDH Pontoh adalah putera mahkota dari Jogugu Tuan Haji Hassan Ram Pontoh, putera pertama Radja Kaidipang Besar Paduka Ram Soeit Pontoh.

HDH. Pontoh, oleh masyarakat Bolmut sering disapa akrab Abo Doti atau Abo Mai Pety, lahir di Bolangitang pada Tanggal 15 November 1931 dan tutup usia 89 Tahun.

Saat pemakaman almarhum, ribuan pelayat duka, ikut mengantarkan sang tokoh menuju peristirahatan di kompleks Mesjid Multazam Desa Bolangitang, Kecamatan Bolangitang Barat, Kabupaten Bolmut Sulawesi Utara.

Di Kompleks pemakaman raja-raja di Mesjid Multazam ini juga bersemayam mendiang Paduka Raja Kaidipang Besar, R.S. Pontoh, dan juga kompleks pemakaman ini merupakan bekas Istana Raja (Komaligu) Bolangitang.

Pemakaman saat itu dihadiri oleh Bupati Bolaang Mongondow Utara, Drs. Hi. Depri Pontoh, Kapolres Bolmut AKBP Wahyu Purwidiarsa, SH SIK, Sekda Bolmut Dr. Drs. Asripan Nani, M.Si, Waka Polres Bolmut Kompol Terry G Utiarahman, serta para tokoh pemangku adat, tokoh masyarakat dan warga masyarakat lainnya.

Acara saat ifudiawali sambutan keluarga oleh Kompol (Purn) Hi. Tedy Pontoh yang mengucapkan terima kasih kepada pelayat duka dan memohon agar kesalahan almarhum dapat dimaafkan.

“Jika ada transaksi hutang piutang yang belum diketahui keluarga untuk segera datang menyampaikan kepada kami selaku wakil keluarga agar perjalanan almarhum menghadap Ilahi dimudahkan”.

Dalam kata-kata pelepasan terhadap Almarhum, Bupati menyampaikan bahwa almarhum merupakan tokoh besar di Bolmut.

“Almarhum meninggalkan kita semua tadi pagi dinihari pukul 04.45 di RSUD Bolmut, atas nama Pemerintah, keluarga dan pribadi menyampaikan turut berbelasungkawa atas meninggalnya Almarhum,” ujar Bupati Depri Pontoh saat itu.

Menurut Bupati, Almarhum HDH Pontoh adalah sesepuh dan panutan, sepatutnya kita harus meneladani kiprah beliau dalam kepemerintahan, kemasyarakatan dan pelindung penasehat keluarga.

“Menjelang kepergian almarhum, beliau berpesan pada saya sebagai adik, ‘Jaga persatuan’, jaga kekeluargaan, ‘pototabiene’ kiotolu soohuo ko lipu Bolaang Mongondow Utara,” ungkap Depri Pontoh dengan terbata-bata penuh haru.

Dalam pembacaan riwayat hidup dari almarhum Abo Doti, yang dibacakan oleh Rahcmat C Pontoh, Abo Doti semasa hidupnya berkiprah dibeberapa organisasi kemasyarakatan, keagamaan dan politik.

“Pendidikan dasar di Vervolg School, tahun 1963 masuk organisasi NU, tahun 1964 menjadi Ketua NU di Bolangitang, tahun 1965 Ketua Sarbumusi, tahun 1966 – 1971 sebagai Sangadi (Kepala Desa) Bolangitang,” ujar Tedy Pontoh.

Selanjutnya juga disebutkan dalam riwayat hidup Abo HDH. Pontoh, pada tahun 1969-1971 menjadi Ketua Kopkar Depdagri.

Dan dalam bidang politik, Abo H.D.H. Pontoh pada tahun 1977 – 1982 , terpilih dan duduk sebagai Anggota DPRD Kabupaten Bolaang Mongondow dari Golkar.

Pelayat duka dari Minahasa Raya Novi Pontoh dalam kapasitas sebagai keluarga dan juga sebagai Sekretaris Ikatan Keluarga Pontoh Ponto (IKPP) mengungkapkan kembali rasa duka dengan raut kesedihan mendalam.

“Kini, sang tokoh telah pergi, menuju alam keabadian, menuju kehadirat Allah Tuhan Maha Esa, meninggalkan nama besar yang akan menjadi teladan bagi kita semua terutama generasi muda sebagai pewaris marga keluarga serta ikatan keluarga Pontoh- Ponto.

Selamat Jalan, Abo Doty, namamu akan abadi di sanubari kami rakyat Bolaang Mongondow Utara. Kita kehilangan keteladanan dalam mendamaikan kerukunan kita seluruh keluarga…” ungkap dari keponakan almarhum dr. Jusnan C Mokoginta itu. (tim)

Editor : Irfan Pontoh

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *