TOLITOLI – Buserinvestigasi.com – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Tengah, kembali mengukir prestasi, dengan mengungkap jaringan narkoba Tarakan-Tolitoli lewat pintu jalur laut.
Penegakan hukum yang dilakukan Petugas BNNP Sulteng yang juga diback up oleh jajaran kepolisian setempat, berhasil melakukan penangkapan yang terjadi di pelabuhan Kapal fery tanjung batu Kelurahan Baru Tolitoli, jumat (7/08/2020).
Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Sulteng AKBP Baharuddin menegaskan, operasi penangkapan yang dilakukan pihaknya bermula adanya informasi dari masyarakat bahwa akan ada orang yang membawa narkotika jenis shabu melalui jalur laut.
“Dari informasi itu diketahui jika narkoba sintetis atau cristal match tersebut berasal dari Tarakan Kaltara untuk dibawa dan diedarkan di wilayah Kabupaten Tolitoli Sulteng dengan menggunakan kapal fery,” ujar AKBP Baharuddin.
Berdasarkan informasi itulah sehingga BNNP Sulteng bergerak cepat dari Palu menuju Tolitoli dan akhirnya satu orang penumpang Kapal Ferry bernama
AW (44) berhasil diamankan.
Dalam operasi penangkapan itu, petugas BNNP Sulteng juga mengamankan sejumlah barang bukti, diantaranya : 5 (lima) bungkus plastik bening yang diduga berisi narkotika jenis shabu dgn berat bruto 200 gram, 1 (satu) pasang sepatu merk Nichelin warna coklat, 1 (satu) buah celana jeans warna biru, 1 (satu) unit HP merk mito warna putih, 3 (tiga) buah kantong plastik warna hitam serta uang tunai sebanyak Rp 720.000,-(tujuh ratus dua puluh ribu rupiah).
Saat di tanya pasal yang disangkakan kepada tersangka, AKBP Bajaruddin katakan jika tersangka dapat di jerat dengam Pasal 112 ayat (2), Pasal 114 ayat (2) UU No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Saat ini tersangka bersama barang bukti diamankan dikantor BNNP Sulteng untuk dilakukan proses lanjut sekaligus pendalaman lanjut.
“Kami memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada Kepala ASDP, KP3, TNI AL yang melaksanakan piket Covid 19 di Tolitoli, karena sudah bersama-sama membantu BNNP dalam mengungkap peredaran narkoba,” pungkas AKBP Baharuddin. (Armem Djaru)
Editor : Irfan Pontoh
